Novel Para Priyayi merupakan novel yang sarat dengan makna, terutama dengan karakter-karakter yang ditunjukan oleh tokoh guru. Dalam peranannya, tokoh guru membawa amanat untuk terus disampaikan kepada para penerusnya melalui pendidikan untuk memiliki etos yang baik dalam kehidupan, etos ini dinamakan etos priyayi.
Priyayi sering dikatakan dengan istilah kejumudan bentuk aristokrasi yang kaku dalam kehidupan sosial, hal seperti ini tentu telah berubah, hal ini dilakukan oleh tokoh Lantip dalam menjalankan darma baktinya untuk meraih kehormatan sebagai priyayi yang dia lalui tanpa melewati garis keturunan yang murni sebagai ras bangsawan. Lantip bisa mengikuti perkembangan jaman dengan bentuk-bentuk kepriyayian yang baru.
Ada tiga hal penting yang dapat kita jadikan pelajaran dari etos priyayi, pertama, disiplin waktu, artinya kita harus bisa memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya. Kedua disiplin sikap, artinya sebagai orang yang terhormat kita harus bisa menjaga nama baik kita dari tindakan-tindakan yang tidak semestinya, dan yang ketiga displin tempat, artinya kita harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, kita tidak boleh melebihi takaran yang sepantasnya atau melebihi batas-batas kewajaran. Dudukanlah perkara itu pada tempat yang sebaik-baiknya karena kalau itu kita abaikan, maka akan ada kerusakan di muka bumi ini. Itulah janji Allah kepada kita.
Mengenai Saya
Selasa, 13 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar